Monday, September 17, 2012

Surat Terbuka Untuk Partai Islam Tentang Pemimpin Islam di Jakarta



Sebelumnya, saya ingin menyatakan bahwa saya tidak berafiliasi secara politik dengan partai politik mana pun, tidak pula dengan calon yang diusung oleh partai tersebut.

Dipenghujung tanggal 16 September 2012 ini, saya ingin menyampaikan bahwa Benar, Islam merekomendasikan dengan tegas ( strongly recommend) untuk memilih Pemimpin berdasarkan kesalihan dan ahlak.
Salah satu poin lain dan konsekuensinya adalah dengan tidak memilih Pemimpin dari kalangan di luar Islam. Tanpa berusaha menyederhanakan tentang ilmu politik (fiqih siasah) atau bahkan meremehkan, saya berpendapat bahwa tidak perlu tafsir yang rumit untuk memahami pesan-pesan yang ditulis di Al Quran dan Al Hadits.

Ada satu hal yang menggelitik saya hari ini. Bukanlah tentang boleh tidaknya seorang muslim, memilih pemimpin non muslim, sementara masih ada pemimpin muslim. Namun, bagaimana debat antara Foke-Nara vs Jokowi-Ahok.

Foke-Nara bak seorang juara bertahan, betul-betul kewalahan mempertahankan sabuk juara, saat Sang Penantang mampu memberikan pukulan-pukulan telak di wajah dan perut Foke-Nara. Sementara, Foke-Nara hanya mampu membalas dengan jab-jab yang memiliki poin kecil di depan berjuta pasang mata pemirsa tipi.

Jab-Jab itu kemudian dipaksakan berubah menjadi hook, namun Jokowi-Ahok tak tanggung-tanggung memberikan uppercut yang telak.
Apalagi jika tema-tema yang diusung sungguh menyulitkan Foke-Nara, terutama tema macet.

Satu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh para Partai Islam, bahwa Jokowi (yang konon Kejawen akut) dan Ahok (Non Muslim) dinilai cukup sukses di tempat asal mereka berkarir politik. Dan, hasil putaran pertama merupakan penguatan (affirmativ) atas hipotesa, bahwa kedua mampu mendulang suara dengan baik.

Yang jadi poin penting saya adalah, bahwa Partai Islam seyogya tidak "cuma", bisa menggunakan sebagian ayat namun mengabaikan ayat lain.
Ayat lain apa pula?
Maksud saya adalah ayat tentang bagaimana pemimpin yang dipilih juga harus kompeten (ahli), jujur, adil, serta amanah.
Sehingga, pemimpin yang harus dipilih itu, bukan PEMIMPIN MUSLIM!!!


Jadi?

PEMIMPIN MUSLIM yang Berakhlak dan Kompeten! (Harus satu paket, jangan sepenggal-penggal kriteria pemimpinnya)

Terus?
Apa kita harus berharap agar Ahok jadi mualaf gitu?

Ya, gak gitu juga kaleee...

Maksud saya...
Mengapa tidak ada pemimpin muslim berakhlak yang sekarang menonjol.
Yang memiliki kinerja wow! dan juga punya popularitas dan elektabilitas (potensi untuk dipilih rakyat)


Yang jadi pertanyaan saya, selama ini apa saja kerja PPP dan PKS? Apa juga yang dilakukan oleh PAN dan PKB partai nasionalis yang notabene didukung masyarakat muslim?
Mengapa mereka tidak mampu (belum berhasil) memiliki (mendidik) kader mereka sehingga menjadi siddiq (benar), amanah (terpercaya), tabliq (menyampaikan), fatanah (kompeten)?

sehingga, Pemimpin Muslim yang berakhlak dan kompeten itu ADA.

So, umat muslim gak perlu diombang-ambingkan oleh isu muslim vs non-muslim. atau isu (yang ngaku) ahli vs orang sukses (dikampung masing-masing).

Sebaiknya PPP dan PKS sekarang mulai sibuk bikin kontes/audisi bakat pemimpin politik, yang muslim, berakhlak, dan kompeten.

Dan, untuk Para Tuan-Tuan Guru (dan media yang mengutip kata-kata Tuan Guru), untuk menyampaikan dengan tegas. Bahwa Islam memerintahkan untuk memilih Pemimpin yang Muslim! Dan juga Berakhlak Baik, dan Ahli (bagian ini jangan sampe gak disampaikan udztad, atau gak gak dikutip Media).

Sehingga yaa, sehingga.... kalo suatu saat nanti, kalo ada Pemilu lagi, terus beberapa kelompok bilang gini
"Yaah, ngapain pilih yang se-agama, tapi prestasi jeblok!"

Lo-lo semua bisa jawab dengan enteng
"emang! makanya gw milih yang se-agama dan prestasinya OK (baca: OKe, bukan Foke ya!?)

:::
Btw, ntar dukung mana bang?
Foke-Nara atau Jokowi-Ahok?

Aku bukan warga Jakarta, jadi ngapain pusing-pusing..

ya, misalnya abang punya hak pilih!?
Kalo gitu aku pilih Jokowi-Ahok aja, tapi ada syaratnya...

Kok ada syarat segala, emang syaratnya apa Bang?
Syaratnya, doaku kudu (harus) terwujud dulu

emang doanya apa Bang?
Aku berdoa AHOK jadi Muaalaf :D

Yeeee!!! Kalo gitu mah, gw juga mau...
Mau apa? Mau bilang wow gitu? :p
:::

Andidoank

copas dari http://halamanandi.blogspot.com/2012/09/surat-terbuka-untuk-partai-islam.html

No comments:

Post a Comment

:: akuntansi pemerintah akuntansi pemerintahan akuntansi pemerintah indonesia ::
komentar, saran, dan kritik sangat diharapkan untuk menambah kualitas